Pada lembaga-lembaga pendidikan seni, kajian-kajian terhadap konsep-konsep dan praktik berkesenian sering hanya dipadati dengan bahan-bahan ajar berupa apa yang berkembang di Barat terutama seni rupa modern yang memang mengglobal sejak abad dua puluh. Sementara pengetahuan tentang kesenian lama Indonesia hanya dipelajari melalui pembelajaran sejarah seni rupa. Di lain pihak tokoh-tokoh perupa akademis Indonesia lebih sibuk dengan seni rupa kontemporer yang beranjak atau merespon seni rupa modern yang berkembang di beberapa kota besar.

Sesungguhnya Indonesia, yang wilayahnya terdiri atas kepulauan dan dihuni oleh berbagai suku bangsa dengan kebudayaannya masing-masing, sejak lama mengembangkan beraneka jenis kesenian daerah yang khas, yang pada umumnya tradisional, dan berbeda dengan seni rupa modern yang berkembang di kota-kota besar. Indonesia telah sejak lama mengembangkan beraneka jenis kesenian daerah yang khas, yang pada umumnya tradisional, dan berbeda dengan seni rupa modern yang berkembang di kota-kota besar. Kesadaran untuk mengkajinya mulai tumbuh ketika di negara lain kesenian tradisional yang etnis, kerakyatan dan kedaerahan itu mendapat tempat terhormat dan sangat diapresiasi. Bentuk-bentuk ungkapan seni rupa Nusantara yang dapat disejajarkan dengan seni lukis, patung, gambar ilustrasi, kemudian ukir, topeng dan wayang, dan lain-lain, serta konsepsi tentang warna Nusantara dibahas dalam buku ini.

Sebagai pengantar kajian dan pengenalan apresiasi seni, buku ini membuka kesadaran kita pada khazanah dan warisan kebudayaan Nusantara, serta bertujuan mendorong para pemerhati, sarjana dan calon sarjana kita agar mengembangkan kajian terhadap bentuk-bentuk seni rupa Nusantara yang lebih terfokus dan mendalam.